Senin, 19 November 2012

Janji Yang Pergi

Dia berharap senyumnya bisa menghapuskan segala kesedihanku yang dulu-dulu
Dia ingin menyanyangiku seperti Tuhan menyayangi mahkluknya
Dia ingin berbagi denganku seperti bintang berbagi dengan bulan
Dia ingin mewarnai hari-hariku seperti pelngi menerangi angkasa sehabis hujan
Dia ingin menjagaku,

Janji itu. . . terasa begitu dekat, terasa begitu nyata. sampai  seperti bisa ku sentuh. Terasa begitu manis menyatu dengan angan dan pengharapan yang melambung.
Janji itu. . . janji yang dulu ku agungkan, yang selalu kujadikan pegangan saat sosoknya tak mampu hadir. janji yang terus memberiku semangat saat aku jatuh dan terperosok. 
Janji itu. . . yang begitu anggun menghias hari-hari kelamku bagai bintang yang memberiku kepercayaan bahwa sosok itu akan tetap hadir. bagai lentera yang sinari gelapnya malam.
Namun. . . . Janji itu. . . kini tinggal kata-kata. tak berbekas sedikitpun, janji yang begitu ku tunggu nyatanya dalam kisahku. kini rangkaian kalimat itu telah pergi bersama sososk Dia seperti embun pagi yang begitu bening, yang tersapu mentari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar