Kamis, 22 November 2012

Kenapa Bukan Aku?

Kenapa Tuhan kasih berbeda?
Kenapa tulisan-tulisan indah itu terlahir dari tangan mereka? kenapa bukan dari tangan ku?
Kenapa Suara merdu penyusun melodi itu meluncur dari bibir mereka? bukan bibir ku?
Kenapa mereka yang menjadi terbaik dari yang baik? bukan aku?
Kenapa mereka yang mendapat sorotan? bukan aku?
Kenapa mereka mendapat kasih sayang itu, sedang aku tidak?

Begitu banyak kenapa, begitu banyak protes, terlalu sering minta ini itu. yaa. . . terkadang, entah sadar atau tidak itu yang ada dalam benak saya. telalu kekanak-kanakan, bisa dibilang. seperti bayi kecil yang hanya diberi coklat satu sedang temannya mendapat dua. 

iri tiu penyakit hati, saya tahu. tapi entah mengapa Tuhan sering membuat saya tak mampu menghindarinya. terlalu lemah. sungguh, saya tak ingin terus begitu. saya faham, sadar atau tidak ada sisi diri saya yang jauh lebih baik dari mereka. tapi dengan bodohnya, saya megakui, saya belum mampu bersyukur dengan baik.

tertatih saya mencoba menghirdari kata itu. sesempat mungkin saya selipkan dalam setiap doa sehbais shalat, "Tuhan, hindarkanlah hamba dari perasaan iri". Sulit memang, perlu banyak waktu dan perasaan pun masih sering ikut campur. bagaimana tidak? kalau sahabat-sahabat dekat saya terlewat sempurna di mata saya dan saya tidak memilikinya? betapa tidak menyakitkan?

Tapi saya yakin dan saya percaya, Tuhan kasih jalan lain bagi saya untuk menempuh kata 'Syukur'. bukan saat ini, tapi di waktu lain, waktu yang paling tepat.

GJ? mian :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar